TUGAS PERTEMUAN 11 " SEVEN LAYER OSI"
Haloo Guys Welcome back to my blog,kali ini gua akan share sebuah pengertian dari SEVEN LAYER OSI.
Oke Langsung aja ...:D
Kelebihan :
Referece by :
Oke Langsung aja ...:D
1. ICMP
ICMP sendiri adalah sebuah kependekan dari
apa yang kita kenal dengan nama Internet Control Message Protocol.
Dari namanya, maka sudah bisa kita ketahui bahwa ICMP ini merupakan salah satu
protocol jaringan yang digunakan di dalam jaringan internet, disamping protocol
– protocol lainnya, seperti TCP/IP. ICMP ini seringkali dikenal sebagai salah
satu protocol inti pada keluarga protocol internet, jadi hal ini membuat ICMP
memiliki peran dan fungsi yang penting di dalam sebuah jaringan internet.
Apa saja fungsi dari ICMP?
Setelah mengetahui sedikit mengenai definisi dari ICMP atau
Internet Control Message Protocol, maka untuk memahaminya lebih lanjut, berikut
ini adalah beberapa fungsi utama dari protocol ICMP ini :
1. Membantu
proses error handling / melaporkan apabila terjadi error pada sebuah
jaringan
Error merupakan salah satu gejala yang paling mungkin terjadi di
dalam sebuah jaringan komputer. Error biasanya terjadi ketika pesan dan juga
request tidak dapat tersampaikan ke host, ataupun koneksi terputus atau
kehilangan koneksi dalam proses transmisi data di dalam jaringan komputer.
Dengan adanya protocol ICMP ini, maka setiap error yang terjadi
dapat dihandle langsung oleh protocol ini, dimana protocol ICMP ini bertugas
untuk melakukan tindakan – tindakan ketika terjadi yang namanya error di dalam
sebuah jaringan komputer tesebut.
2. Membantu control procedure atau prosedur pengaturan pada sebuah
jaringan
Control procedure atau prosedur pengontrolan juga merupakan
tugas dan fungsi utama dari protocol ICMP ini. ICMP bertugas untuk mengatur dan
mengontrol segala macam bentuk pengaturan pada sebuah jaringan kompter. Dengan
adanya ICMP ini, maka setiap jaringan komputer dapat berjalan sesuai dengan
prosedur juga ketentuan yang ada, sehingga tidak mengalami melenceng atau
kesalahan dalam proses transmisi jaringan tersebut.
3. Menyediakan pengendalian error dan pengendalian arus pada network
layer atau lapisan jaringan
Pengendalian error atau error handling sudah dibahas pada poin
sebelumnya. Akan tetapi, selain melakukan pengendalian error atau error
handling ini, ICMP juga memiliki tugas juga fungsi lainnya, yaitu melakukan pengenalian
terhadap arus informasi yang ditransmisikan pada network layer atau lapisan
jaringan.
Seperti diketahui, ketika bekerja, sebuah jaringan akan memiliki
beberapa macam lapisan atau layer – layer tertentu yang mana setiap paket
data harus melewatinya. ICMP bertugas untuk melakukan pengendalian terhadap
arus yang akan masuk ke dalam masing – masing layer tersebut.
4. Mendeteksi terjadinya error pada jaringan, seperti connection
lost, kemacetan jaringan dan sebagainya
Tugas pendeteksian dan juga pelaporan akan terjadinya error juga
merupakan tugas dan fungsi utama dari ICMP ini. ICMP merupakan protocol yang
memilki peran penting ketika terjadi error pada sebuah jaringan atau network.
Ketika ICMP mendeteksi terjadinya error, biasanya router atau perangkat
keras jaringan lainnya akan memberikan tanda kepada ICMP, misalnya
host tidak dapat dijangkau, atau koneksi terputus.
Pada saat itu, ICMP akan menerima dan mendeteksi hal tersebut,
dan kemudian melaporkan situasi dimana terjadi error.
2. POP3
POP3 adalah kependekan dari Post Office Protocol versi
3. Sesuai dengan namanya, POP3 adalah sebuah protocol di dalam jaringan
internet yang memiliki fungsi seperti bis surat, dan digunakan di dalam email
client yang kita miliki untuk mengambil dan membaca email atau surat
elektronik yang masuk.
Penggunaan email atau surat elektronik ini tentu saja sudah
tidak asing lagi bukan di telinga kita? ketika email masuk ke dalam inbox email
kita, disanalah POP3 bekerja dan memegang peranan yang sangat penting. Sama halnya
dengan simple mail transfer protocol yang mengurusi tentang pengiriman dan
penerimaan pesan atau email di jaringan internet, POP3 ini akan mengatur semua
email-email yang ada. (baca juga: pengertian
SMTP dan cara kerjanya)
Fungsi dari POP3
Nah, seperti sudah dijelasakan sebelumnya, POP3 adalah sebuah
protocol internet yang digunakan untuk mengakses email atau surat elektronik
yang masuk ke dalam email client. Fungsi utama dari POP3 ini adalah untuk
menyimpan sementara email yang terkirim di dalam sebuah email server, dan
kemudian meneruskannya ke dalam email client, dimana baru akan terespon ketika
email tersebut sudah dibuka oleh user yang berhak (dalam hal ni adalah mereka
yang memegang username dan juga password dari alamat email).
POP3 adalah protocol email yang digunakan pada berbagai macam
email client, mulai dari aplikasi email pada desktop, seperti Microsoft
outlook, hingga aplikasi email pada smartphone, misalnya Gmail, Ymail, dan
sebagainya.
Dengan adanya protocol POP3 pada email client ini, maka setiap
surat atau email yang sudah terttampung ke dalam email server akan dimunculkan
di dalam email client dan akan dibuka ketika user memiliki hak akses atas surat
atau email tersebut.
3. SMTP (Simple Mail Transport Protocol)
Merupakan sebuah protocol dalam jaringan internet yang biasa
digunakan dalam pengiriman pesan elektronik atau email.
Fungsi dari SMTP
Fungsi SMTP melakukan transfer email ke pengguna berbasis IP
address pada TCP port 25 menggunakan serangkaian perintah
mesin antar host. Host yang juga end user menggunakan User Agent (MUA) atau Mail
Transfer Agent (MTA). Selanjutnya email yang telah dikirimkan lalu
diterima oleh end user dengan POP3 atau IMAP.
Post Office Protocol 3 (POP3) kemudian mendownload
dan menyimpan email dari server SMTP menggunakan TCP port 110.
POP3 mendownload seluruh pesan kepada penerima secara sekaligus
tidak secara selektif. Setelah seluruh pesan diterima POP3, selanjutnya klien POP3
diskonek dan menghapus seluruh database email yang tadi di download dari
server.
Selain POP3, ada juga Internet Message Access Protocol(IMAP) yaitu
protokol untuk mengambil email pada port 143 oleh klien secara
jarak jauh. Tidak seperti POP3, IMAP memiliki mode konek dan diskonek secara
simultan yang dapat digunakan untuk akses banyak user ke mailbox yang sama.
4. FTP (File Transfer Protocol)
FTP atau File Transfer Protocol merupakan
protokol internet yang digunakan untuk urusan pengiriman data dalam jaringan
komputer, seperti upload dan download file yang dilakukan oleh FTP client dan
FTP server. Layanan FTP bisa diatur menjadi FTP public, dimana semua orang bisa
mengakses data-data yang ada di server FTP dengan mudah. Selain dapat diatur
menjadi FTP public, layanan FTP ini juga bisa diatur agar tidak semua orang
dapat mengakses data-data yang ada di server, jadi hanya pengguna terdaftar
saja yang memiliki izin untuk mengakses data-data tersebut.
Fungsi dari FTP
FTP memiliki banyak fungsi atau manfaat yang menguntungkan bagi
penggunanya, misalnya saja :
- Kita
dapat melakukan pertukaran file antar komputer dengan mudah, walaupun file
tersebut memiliki ukuran yang besar.
- Bagi
pemilik website, dengan adanya FTP, mereka dapat melakukan
backup website mereka dengan mudah.
- Kita
dapat melakukan indirect maupun implicit remote
computer.
- FTP
menyediakan transfer data yang reliabel dan efisien, karena setiap
pengguna tidak memerlukan tahapan-tahapan yang rumit untuk memperoleh
suatu file atau mentransfer suatu file.
- FTP
memfasilitasi tiap pengguna untuk melakukan transfer data secara dua arah.
Artinya, jika FTP digunakan dalam sebuah perusahaan, maka setiap pemimpin
perusahaan mampu mengirimkan file kepada karyawannya dan sebaliknya,
dengan menggunakan server yang sama.
- Progress
perpindahan data tidak akan hilang walaupun sambungan terputus.
- Transer
data/file dapat dilakukan dengan mudah dan terorganisir.
5. ARP (Address Resolution Protocol)
Protokol yang berfungsi memetakan IP address
menjadi MAC (Media Access Control) Address.ARP merupakan
penghubung antara datalink layer dan IP layer pada TCP/IP. Semua komunikasi
yang berbasis Ethernet menggunakan protokol ARP ini. Intinya setiap komputer
atau device yang akan berkomunikasi pasti akan melakukan transaksi atau tukar
menukar informasi terkait antara IP dan MAC Address. Setiap transaksi akan
disimpan di dalam cache OS kita. Namun protokol ini punya kelemahan serius,
karena setiap komputer bisa saja memberikan transaksi ARP yang dimanipulasi.
Dengan merubah MAC address yang sesungguhnya, kelemahan ini dimanfaatkan untuk
jenis serangan ARP Poisoning atau ARP Spoofing atau Man In The Middle Attack.
Fungsi dari ARP
Untuk meningkatkan keamanan. Dalam mikrotik, masukan ARP bisa
didapat secara dinamik. Namun untuk meningkatkan keamanan, kita dapat
memasukkan ARP statis secara manual. Dengan hanya membolehkan sebuah router
me-reply hanya untuk masukan ARP statis pada tabel ARP, maka akan membatasi
akses ke router dan jaringan di belakang router, yang hanya untuk IP Address
atau Mac Address dengan kombinasi.
Internet Protokol versi 4
Kelebihan :
- Tidak
mensyaratkan ukuran paket pada link layer dan harus bisa menyusun kembali
paket berukuran 576 byte.
- Pengelolaan
rute informasi yang tidak memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan
cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga besar informasi rute yang
disimpan di router, menjadi kecil. Setelah address jaringan diperoleh,
maka organisasi tersebut dapat secara bebas memberikan address bagian host
pada masing-masing hostnya.
Kekurangan :
- Panjang
alamat 32 bit (4bytes).
- Dikonfigurasi
secara manual atau DHCP IPv4.
- Dukungan
terhadap IPSec opsional.
- Fragmentasi
dilakukan oleh pengirim dan pada router, menurunkan kinerja router.
- IPv4
yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat
dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat). IPv4, meskipun total alamatnya
mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena
ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai
beberapa ratus juta saja.
Internet Protokol versi 6
Kelebihan :
- Format
header baru. Header baru IPv6 lebih efisien daripada header pada IPv4
(karena memiliki overhead yang lebih kecil). Hal ini diperoleh dengan
menghilangkan beberapa bagian yang tidak penting atau opsional.
- Jumlah
alamat yang jauh lebih besar. Dengan spesifikasi bit untuk alamat
standar sebanyak 128-bit memiliki arti IPv6 akan mampu menyediakan 2128 kemungkinan
alamat unik. Walaupun tidak semuanya akan dialokasikan namun sudah cukup
untuk keperluan masa mendatang sehingga teknologi semacam NAT pada IPv4
sudah tidak perlu lagi digunakan.
- Infrastruktur
routing dan addressing yang efisien dan hirarkis. Arsitektur
pengalamatan IPv6 yang hirarkis membuat infrastruktur routing menjadi
efisien dan hirarkis juga. Adanya konsep skup juga memudahkan dalam
manajemen pengalamatan untuk berbagai mode teknologi transmisi.
- Kemampuan
Plug-and-play melalui stateless maupun statefull address
auto-configuration. Pada teknologi IPv6, sebuah node yang memerlukan
alamat bisa secara otomatis mendapatkannya (alamat global) dari router
IPv6 ataupun cukup dengan mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat
IPv6 tertentu (alamat link local) tanpa perlu adanya DHCP server seperti
pada IPv4. Hal ini juga akan memudahkan konfigurasi. Hal ini penting
bagi kesuksesan teknologi pengalamatan masa depan karena di Internet masa
depan nanti akan semakin banyak node yang akan terkoneksi. Perangkat rumah
tangga dan bahkan manusia pun bisa saja akan memiliki alamat IP. Tentu
saja ini mensyaratkan kesederhanaan dalam konfigurasinya. Mekanisme konfigurasi
otomatis pada IPv6 ini akan memudahkan tiap host untuk mendapatkan alamat,
menemukan tetangga dan router default bahkan menggunakan lebih dari satu
router default untuk redundansi dengan efisien.
- Keamanan
yang sudah menjadi standar built-in.Jika pada IPv4 fitur IPsec hanya
bersifat opsional maka pada IPv6 fitur IPsec ini menjadi spesifikasi
standar. Paket IPv6 sudah bisa secara langsung diamankan pada layer
network.
- Dukungan
yang lebih bagus untuk QoS. Adanya bagian (field) baru pada header
IPv6 untuk mengidentifikasi trafik (Flow Label) dan Traffic Class untuk
prioritas trafik membuat QoS yang lebih terjamin bisa diperoleh, bahkan
ketika payload dari paket terenkripsi dengan IPSec dan ESP.
- Berbagai
protokol baru untuk keperluan interaksi antar node.Adanya protokol baru
misalnya Network Discovery dengan komunikasi multicast dan unicast yang
efisien bisa menggantikan komunikasi broadcast ARP untuk menemukan neighbor
dalam jaringan.
- Ekstensibilitas.
- Di masa
depan IPv6 dapat dikembangkan lagi fitur-fiturnya dengan menambahkanya
pada extension head.
- Operasi
IPv6 membutuhkan perubahan perangkat (keras dan/atau lunak) yang baru
yang mendukungnya.
- Harus
ada pelatihan tambahan, serta kewajiban tetap mengoperasikan jaringan
IPv4, sebab masih banyak layanan IPv6 yang berjalan di atas IPv4.
PERRBANDINGAN IPv4 DAN IPv6
|
IPv4
|
IPv6
|
|
Pengalamatan lebih sedikit.
|
Memungkinkan pengalamatan lebih banyak.
|
|
Panjang alamat 32 bit (4 bytes)
|
Panjang alamat 128 bit (16 bytes)
|
|
Dikonfigurasi secara manual atau DHCP
|
IPv4 Tidak harus dikonfigurasi secara manual, bisa menggunakan
address autoconfiguration
|
|
Dukungan terhadap IPSec opsional
|
Dukungan terhadap IPSec dibutuhkan
|
|
Header mengandung option.
|
Data opsional dimasukkan seluruhnya ke dalam
extensions header.
|
|
Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link-layer dan harus bisa
menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
|
Paket link-layer harus mendukung ukuran paket 1280 byte dan
harus bisa menyusun
kembali paket berukuran 1500 byte |
|
Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan ada router,
menurunkan kinerja router.
|
Fragmentasi dilakukan hanya oleh pengirim.
|
|
Checksum termasuk pada header.
|
Cheksum tidak masuk dalam header.
|
|
Menggunakan ARP Request secara broadcast untuk menterjemahkan
alamat IPv4 ke alamat
link-layer. |
ARP Request telah digantikan oleh Neighbor Solitcitation
secara multicast.
|
|
Untuk mengelola keanggotaan grup pada subnet lokal digunakan
Internet Group Management Protocol (IGMP).
|
IGMP telah digantikan fungsinya oleh
|
Komentar
Posting Komentar